Berbagi cerita untuk tawa

Tab Laman

Jumat, 24 Juli 2015

Janji Juli


Dear you,
Selamat Pagi wanita yang kusayangi.
Apa  kabarmu hari ini?
Sepertinya kau baik-baik saja sayang.
Iya itu harapan dan do'aku.
Kau tak boleh sedih ataupun menangis.

Hey nona cantik,
Kau sedang apa? Sudah makan pagi? Sepertinya kau belum mengisi perutmu. Kau biasa makan pagi jam 11.00 wib. Iya kan?
Nona Manis..
Kau pasti belum mandi, hahaha.. Tak perlu ditanya lagi. Itu memang sudah jadi kebiasaanmu nona cantik, mandi hanya satu kali dalam sehari.
Buruan mandi ya cantik, kamu bau sapi. Hahaha.. Gimana mau banyak kumbang yang dekat kalau bunganya aja bau sapi. wkwkwkwk..

Hey wanita nan baik..
Kau tahu ini hari apa? Hari Sabtu? hahaha... Iya ini hari Sabtu, tepatnya tanggal 25 Juli 2015. Hari ini aku berjanji padamu wahai wanitaku. Aku tak akan lagi menyakitimu. Tak akan ada yang pergi meninggalkanmu. Kau akan baik-baik saja. Memulai sesuatu yang baru. Kau harus tertawa bahagia yaaa... Aku ingin melihatmu tertawa untukku tersenyum untukku. Hari ini aku tak apa-apa, aku berjanji aku akan baik-baik saja. Kau tak perlu risau menghiraukanku. Lakukan yang terbaik untukmu wanitaku. Aku akan bahagia dengan jalanku.

Wanita yang hebat,
Ada banyak jalan yang sudah kita lalui. Perjalanan konyol, mengaharukan, menyenangkan, menankutkan. hahaha... hanya kita yang melakukan hal-hal konyol. Semoga kau masih ingat itu dan tak pernah terlupakan oleh waktu yang berlalu.
Coba kau ingat-ingat lagi, apa yang sudah kita lakukan bersama?
Melakukan perjalanan pertama dari Blitar hingga Solo, naik minibus yang disamping kita duduk cowo ala-ala boyband. hahaha... Aku tertidur dan mengeluarkan kawah ijen dari bibirku,. hahaha memalukan.
Sampai di Solo menuju rumah si mbah ku, kita naik bus dan duduk disamping toilet. Itu yang pertama kali kau lakukan dan bersamaku.
Lantas bermain disawah dan pasar, tempat kita membeli Popo dan Momo. 
Kau ingat tidak, saat malam di rumah simbahku. kau asyik bercerita dan aku tertidur meninggalkanmu. Hahaha... sangat konyol..
Tak hanya itu, melakukan perjalanan dari rumahku yang ada di Bengkulu bagian utara hanya untuk mngembil printer saja. Malam-malam menuju Bengkulu, itupun  malam jum'at, padahal kau wanita penakut, hahaha..
Kondangan ke rumah teman nikah dengan kostum sepatu kets, celana jeans, kaos. Itu pertama kalinya bersamamu, melalui hutan kelam dan gelap hanya untuk tidur di rumahku.
Jalan-jalan ke tempat wisata pakai celana training dan sandal jepit, itu pun juga bersamamu.
Sudah banyak cerita yang kita tulis wahai wanita cantik.

Wanita terbaik, 
Ingatkah kau tempat yang sering kita kunjungi?
Kau harus ingat itu, kalau kau lupa. Awas yaaaa... aku akan melupakanmu,,, Ohhh kejamnya.

Wanitaku sayang,,,
Jaga dirimu baik-baik yaa.. walaupun nanti kita tak bersama lagi kau harus janji, jaga diri, jaga kesehatan, jaga hatimu untuk calon imammu yaaa...
Walaupun aku tak didekatmu nantinya, selalu bahagia bersama orang-orang yang menyanyagimu yaaa... Sayangi ia juga seperti kau menyayangiku..

Aku janji, aku akan baik-baik saja. Aku janji aku tak akan kenapa-kenapa. Aku janji aku akan selalu ada untukmu. Hubungi aku jika kau menrindukanku..
Aku akan selalu menyanyangimu selalu.
Miss You :*

Love You 

Jaa

Share:

Senin, 20 Juli 2015

Aku

Aku tak pernah memaksamu untuk memilihku.
Aku pun tak pernah memaksamu untuk meninggalkannya.
Aku tahu rasanya. Aku paham rasa tak nyaman.
Aku tahu bagaimana rasanya ketika anak kecil yang mendapatkan mainan baru lalu direbut.
Aku paham akan itu.
Karena aku wanita, dan aku punya rasa.

Mungkin aku terlalu naif dan terlalu egois.
Aku terlalu gila dengan perasaanku sendiri.
Hingga aku mati rasa. Dan aku buta.
Jika pertanyaan itu menghampiriku,
"Mengapa aku berlaku seperti itu?"
Aku pun tahu jawabnya.
Hanya ada rasa sesak, kesal, marah, tangis
Rasa itu terus-terusan berulang.
Hingga ingin pecaah kepala dan dada ini rasanya.
Aku gila.
Iya aku gila.
Gila karena rasa yang tak berujud

Ku pikir, keputusan yang kau lakukan itu.
Real, murni keputusanmu.
Keputusan sepihak yang kau buat untukku.
Namun nyatanya kau jujur
dan mengatakan semuanya kepadanya.
Aku tak tahu maksudmu
Mungkin inginmu benar
Mungkin maumu betul
Baik niatmu
Tapi apa kau tahu
Bagaimana rasanya menjadi aku?
Menjadi lakon yang tak berhati
Menjadi lakon yang egois
Menjadi lakon yang munafik

Aku hanya membutuhkan waktu untuk terbiasa
Bukan menuntutmu untuk memahamiku
Karena aku tahu
Pertemuan akan berujung dengan perpisahan
Aku siap berpisah denganmu
Untuk apa bersama jika kini kau tak lagi bahagia..

Share:

Rabu, 08 Juli 2015

Lampu Baru


Yang namanya ketemu ama sesuatu yang baru itu mengasikkan. Iya kan??
Apalagi dengan hal yang emang kita demen banget. Bisa-bisa kita bakalan lupa ama kebiasaan, kesukaan, kesayangan dan barang lama.
Barang baru disayang-sayang barang usang ayooo dibuang eh disimpan aja kali yaa... Kali aja kapan-kapan butuh lagi, hahaha..

Nah, cerita tentang kata "baru" teman gua sepertinya punya sesuatu yang baru. Belum terlihat asik sih tapi udah mulai suka dengan barang barunya. Cieeee yang punya barang baru.. Apaan sih?
Teman gua punya lampu baru, hehehe..
Sedikit lebih terang sih dibanding ama lampunya yang lama, karena udah mulai usang.

Mulai diperhatiin lampu barunya, lampu lama masih diperhatiin juga sih, tapi udah ga gitu-gitu amat. Nah, kalau tuh lampu bisa ngomong, bakalan bilang "Aku pergi ya, kan udah ada dia" hahahaha...
Ngena banget tuh kata-kata. Jimatnya teman gua, yang pernah gua dengar.

Kalau teman gua punya lampu baru, Lu punya apa yang baru?
Share:

Blog Archive