Aku tak pernah memaksamu untuk memilihku.
Aku pun tak pernah memaksamu untuk meninggalkannya.
Aku tahu rasanya. Aku paham rasa tak nyaman.
Aku tahu bagaimana rasanya ketika anak kecil yang mendapatkan mainan baru lalu direbut.
Aku paham akan itu.
Karena aku wanita, dan aku punya rasa.
Mungkin aku terlalu naif dan terlalu egois.
Aku terlalu gila dengan perasaanku sendiri.
Hingga aku mati rasa. Dan aku buta.
Jika pertanyaan itu menghampiriku,
"Mengapa aku berlaku seperti itu?"
Aku pun tahu jawabnya.
Hanya ada rasa sesak, kesal, marah, tangis
Rasa itu terus-terusan berulang.
Hingga ingin pecaah kepala dan dada ini rasanya.
Aku gila.
Iya aku gila.
Gila karena rasa yang tak berujud
Ku pikir, keputusan yang kau lakukan itu.
Real, murni keputusanmu.
Keputusan sepihak yang kau buat untukku.
Namun nyatanya kau jujur
dan mengatakan semuanya kepadanya.
Aku tak tahu maksudmu
Mungkin inginmu benar
Mungkin maumu betul
Baik niatmu
Tapi apa kau tahu
Bagaimana rasanya menjadi aku?
Menjadi lakon yang tak berhati
Menjadi lakon yang egois
Menjadi lakon yang munafik
Aku hanya membutuhkan waktu untuk terbiasa
Bukan menuntutmu untuk memahamiku
Karena aku tahu
Pertemuan akan berujung dengan perpisahan
Aku siap berpisah denganmu
Untuk apa bersama jika kini kau tak lagi bahagia..
0 komentar:
Posting Komentar