Berbagi cerita untuk tawa

Tab Laman

Minggu, 28 September 2014

Wanita oh wanita

Wanita..
Sesungguhnya kau adalah makhluk terindah yang di ciptakan Tuhan..
Makhluk unik yang selalu dimuliakan oleh Tuhan..
Makhluk lembut yang selalu menimbang rasa..
Makhluk terhebat yang memiliki bahu yang kuat..
Mahkluk tercantik yang memiliki paras yang ayu..

Wanita...
Kau jauh lebih berharga dari sebongkah emas
Kau jauh lebih manis dari sekadar gula pasir
Kau jauh terhormat dari apapun yang ada
Wahai wanita sadarkah kau akan itu?

Wanita..
Aku pun sama..
Aku juga wanita..
Dan aku pun muak dengan para wanita..
Yaa,,, Para wanita bermuka dua, para wanita murah. para wanita bodoh yang dibodohi oleh materi..

Tak perlu kau berbicara pongah wahai wanita
Tingkah muakmu hanya menodai citra kaum wanita..
Andai saja kau adalah rumput yang mudah untuk digenggam..
Mungkin kau sudah hilang 

Share:

Jumat, 26 September 2014

Wanitaku

Hai kamu,  Wanita yang berjilbab.. !!
Hai kamu,  wanita yang baik..!!!
Hai Kamu wanita yang dewasa..!!
Hai kamu, wanita cerdas,...!!!
Tak tahu bagaimana aku harus berkata-kata. Dan sepertinya kembali aku yang kekanak-kanakan. Hanya bercanda saja dibuat serius. Aaagh,,, aku lupa,, dewasa bukan dilihat dari usia. Dewasa juga bukan dilihat dari tingkat kecerdasan. Tapi seharusnya kau yang dewasa dan cerdas. Paham..

Hai kamu wanita manis!!!
kau tahu arti hal yang berlebihan yang sering kuucapkan?
dan mungkin sekarang kau mulai merasakan.
Yaaa... kau tahu, banyak hal yang kau lakukan untukku yang kuanggap berlebihan, karena aku takut tak mampu membalas apa yang kau berikan. Walaupun kau selalu bilang tak perlu di balas. Tapi hatimu pasti selalu mengharapkan.

Hai Kamu wanita yang bijak..!!
Maaf selalu menyakiti hatimu dengan sikap kekanakanku. Maaf tak pernah memahamimu. Maaf tak bisa membalas budimu. Maaf selalu menjadi beban dalam hidupmu.

Hai kamu wanita cantik..!!
Jika kau lelah. Pergilah. Tanganku tak menggenggammu. Ku berikan kebebasan untukmu. Ku tak ingin kau terikat olehku dan sempit duniamu. Berjalanlah... Kau lebih hebat tanpa aku. Dan mungkin aku benalu cantik yang selalu menggelayut di tubuhmu.
Lakukanlah.. katakanlah.. Ungkapkanlah...
Share:

Rabu, 03 September 2014

Makhluk Sok Lugu



Jika dulu aku orang yang peduli dengan kalian...
Mungkin sekarang itu akan hilang...
Jika dulu semua indah bersama kalian...
Mungkin sekarang itu hanyalah angan...

Kalian itu manusia
Begitupun juga dengan aku
Manusia biasa dan bukan dewa
Makhluk kecil dalam onggokan debu

Kalau dulu bercerita rindu
Sekarang yang ada sepi
Kalau dulu menoreh kisah haru
Sekarang yang ada tak peduli

Kalian hebat
Kalian pemikir kritis
Kalian manusia kuat,
Kalian manusia autis

Rona wajah merah bangga
Senyum simpul tanda bahagia
Wajah-wajah lugu istimewa
Membuat mata ini buta

Itu dulu saat angin masih berhembus
Saat kulit masih bersanding dengan isi
Sebelum wajah lugu berubah serius
Sebelum autis kuasai diri

Jika ku tanya adakah rindu?
Iya jawaban singkat palsu
Memaksakan hadirnya rindu
Dalam bias wajah polos yang lugu

Kalian akan bilang aku manusia melo
Ya.. memang aku manusia melo
Karena aku gunakan hati dan rasa
Bukan hanya kuat logika

Baiklah para wajah lugu
Berjalanlah sesuka hatimu
Ingkari janji-janji palsumu
Lupakan kata-kata manismu

Aku tahu kalian ingin meraih nirwana
Aku tahu kalian ingin mencapai suka
Begitupun dengan aku

Terimakasih manusia-manusia
Kalian ajarkan kebutaan padaku
Kalian ajarkan kesabaran padaku
Kalian ajarkan arti kawan padaku

Pergilah...
Bukan dosa bagimu melupakanku
Karena ku tahu
Aku hanya makhluk kecil biasa
Yang tak hebat seperti makhluk di luar sana

Pergilah...
Karena kalian tak tahu
Betapa sakitnya batin tersiksa rindu
Betapa sakitnya jiwa terobek sendu


Jika kini kau lupa aku
Mungkin esok dan seterusnya
Aku mati adalam ingatmu

Terimakasih makluk lugu
Maafkan aku
Benci hadir untukmu
Izinkan aku
Menghapus ingatku tentangmu

Share:

Lidah Berbisa



Lisan mudah berucap....
Karena Hati tak terungkap...
Otak mendukung karena kalap...
Manusia...
Lidahmu berbisa...
Bangga hati bercerita,
Mengumbar aib manusia,
Seolah tahu segala
Seolah paham semua,
Mencaci, menghina, 
Memuji, memuja,
Otakmu mati saat bicara,
Nafsu menjalar seperti naga,
Tak peduli apa yang kan terjadi nanti,
Mulut bicara tak ingin berhenti,
Manusia,
Aku tak tahu siapa kalian,
Aku tak paham wajah kalian,
Teman, kawan, atau lawan?
Usik urusan orang,
Seolah pandai dan membela,
Padahal kau durjana,
Manusia rendah tak paham apa-apa,
Seolah hebat bak gatot kaca,
Macam cakap bak Nelson mandela,
Mengumbar bibir murahan dipinggir jalan,
Laknat kau manusia,,
Benciku padamu manusia,
Tak usah kau usik dan urus hidupku,
Kau pikir ku bahagia dengan caramu?
Aku menderita karena lidahmu,,
Mengadu domba,,
Jika kau teman, teman macam apa kau ini?
Jika kau kawan, kawan macam apa kau itu?
Jika kau lawan, mungkin aku memaklumi,,,
Lidah-lidah berbisa
Berhentilah berbicara
Berbicara yang tak kau pahami
Mengatakan yang tak kau pahami
Aku korbanmu
Senyum dalam pilu..
Andai hati ini mati,
Sumpah serapah akan terucap...
Tapi masih ada nurani
Hanya maaf yang terungkap
Untukmu para manusia lidah berbisa....

Share:

Manusia setengah Raja



Seolah dewa...
Berjalan angkuh tanpa sapa..
Seolah raja...
Menatap pongah tanpa dosa...
Ya,, kau manusia setangah dewa,,
Kau manusia setengah raja,,
Hebat dan kuat
Cerdas dan pintar,,
Itu lah kau,,
Kau pakai jubahmu di setiap waktu,
Kau pakai sepatumu untuk melangkah maju,
Tapi kau tak pakai otakmu untuk berfikir,
Kau tak pakai hatimu untuk merasa,
Wahai manusia setengah raja,
Kau mampu hidup karena siapa?
Apa kau ingat dan tahu?
Wahai manusia setengah dewa,
Kau bisa hebat karena siapa?
Mungkin yang kau ingat hanya malaikatmu,
Mungkin yang kau ingat hanya Tuanmu,
Tapi kau tak ingat para dayangmu..
Tapi kau tak ingat para pelayanmu...
Manusia setengah dewa,
Kau cantik berparas anggun,
Kau gagah berparas tampan,
Tapi kau rendah berparas durjana,
Manusia angkuh tak berhati...
Lupa oleh para pendukung sejati,,
Pongah dalam kejayaan abadi,
“ Manusiawi...
Jika Tuan melupakan kami,,
Berjalanlah tuan..
Berjalanlah..
Tapi jangan kembali jika kau kesusahan,,
Jangan melihat ke belakang Tuan...
Karena kami  pun akan berjalan sendiri..
Jika kau mati Tuan,
Jangan panggil kami,
Jika kau sakit Tuan,
Jangan ingat kami,
Berjalanlah tuan, berjalanlah dengan pongahmu..
Berjalanlah dengan angkuhmu..
Kami hanya pelayanmu..
Pelayan rendah yang tak bernama..
Bak kacang kulit yang tak berharga...”
Share:

Blog Archive