Berbagi cerita untuk tawa

Tab Laman

Senin, 02 Maret 2015

Force


“ Kita sama kok, engk ada yang beda. Hanya bentuk kepercayaannya aja yang Beda”

“ Sekarang ini hanya masalah waktu, yang harus kita lakukan saat ini ada totalitas”

“Kita punya potensi yang berbeda, bukan karena siapa teman siapa. Tapi karena kita punya kemampuan yang engk sama.”

“Kau menyayangiku sebagai teman? Bolehkah kuminta jangan pernah berpikir yang macam-macam. Bukankah kau selalu bilang kita harus berfikir positif.”

“Aku tahu. Dan karena itu sebisa mungkin aku mencoba untuk menetralisir dan meminimalisir ap ayang kamu rasakan. Tapi sepsertinya usaha yang aku lakukan sia-sia. Kamu tetap  saja keras berpegang dengan pendirianmu dan tak pernah mencoba untuk melihat dari sisi yang lain.”

“Kamu fikir aku tak pernah merasakan apa yang kamu rasakan? Tapi apakah aku selalu menampakkan rasa tidak suka ku? Apakah aku harus selalu marah-marah, kecewa atau apapun itu? Aku tak pernah seperti itu, bukan?"

“Maafkan aku yang sudah membawamu ketempat seperti ini. Maafkan aku yang tidak bisa membahagiakanmu. Maafkan aku yang tak bisa menjaga perasaanmu. Maafkan aku yang selalu membuatmu merasa beda. Maafkan aku yang hanya bisa selalu merepotkanmu.”

“Aku tidak marah, tapi kau terlalu keras kepala. Aku sudah katakan kita itu sama hanya berbeda cara, tapi tetap saja kau masih ngotot dan merendahkan diri. Aku kesal.”

“Dan terserah denganmu saja. Sudah larut. Mari istirahat, sampai jumpa besok”

“Apakah kau ingin meninggalkanku sendiri disana?”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive